FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TENTANG SUNAT DI KABUPATEN MANGGARAI, NTT

Hibertus Handi(1*), Lidwina Dewiyanti Wea(2), Lusia Henny Mariati(3), Paskaliana Hilpriska Danal(4),

(1) Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
(2) Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
(3) Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
(4) Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

 

Sunat umumnya dilakukan pada laki-laki melalui prosedur bedah karena berbagai alasan seperti agama, budaya, sosial dan medis. Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam tertinggi di dunia. Seiring perkembangan dunia kesehatan, sirkumsisi telah banyak dilakukan karena alasan kesehatan, medis dan seksual, namun di sisi lain konsep moral, agama dan budaya sangat menentukan sistem kepercayaan seseorang termasuk terhadap sunat, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap. Manggarai sebagai salah satu daerah dengan mayoritas penduduknya beragama Katolik dengan sistem adat dan kebudayaan yang masih sangat kental, namun disisi lain telah banyak masyarakat dengan berbagai tingkat pendidikan dan status sosial yang tentunya berpengaruh terhadap sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan dan sikap masyarakat Manggarai terhadap sunat. Penelitian ini diikuti oleh 108 responden dengan mengisi kuesioner online pada bulan Maret 2022. Kuesioner tersebut terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang covid dan sikap masyarakat terhadap covid. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p-value: 0,018). Masyarakat memiliki pengetahun yang baik tentang sunat namun keputusan untuk menyunatkan anak masih erat kaitannya dengan keyakinan agama dan budaya. Masyarakat tidak mau menyunatkan anak karena bukan merupakan kewajiban secara agama dan budaya meskipun secara kesehatan sangat bermanfaat. Karena itu, peran tenaga kesehatan adalah mendorong dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat sunat secara medis tentunya dengan tanpa adanya paksaan. Sebagai tenaga kesehatan, salah satu perannya adalah sebagai edukator dan fungsi tersebut memang harus terus berjalan.

 

Kata Kunci: Sirkumsisi, Persepsi Sosial, Sikap


Keywords


Sirkumsisi; Persepsi Sosial; Sikap

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 480 times
PDF files downloaded : 110 times

DOI: https://doi.org/10.31596/jcu.v12i2.1598

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Journal Indexed by:

Indonesian Publication Index (IPI) Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) Google Scholar Garuda Ristekdikti OneSearch PKP Index CrossRef

Copyright of Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama. ISSN: 2252-8865 (Print) dan 2598-4217 (Online).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 2.0 Generic License.

View My Stats